saya punya dunia imajinasi yang hebat, cuman saya tidak
punya dunia menulis yang hebat, jika tulisan ini tidak dapat dimengerti itu
karena saya tidak cerdas dalam merangkaikan kata atau saya menang sudah gila
atau bisa jadi pemikiran saya sesat.
Bagi umat islam larangan mengkonsumsi daging babi
dijelaskan dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat
173, Al Maa-idah ayat 3, Al An’aam ayat 145 dan An Nahl ayat 115. Informasi tentang larangan mengkonsumsi daging babi pertama kali saya peroleh dari orang tua.
Saya lupa kapan pertama kali informasi itu ditransfer ke memori saya.
Pertanyaan mengenai mengapa agama islam dlarang makan daging babi baru saya
utarakan pada waktu kelas 1 SMP (seingat saya), jawaban bapak pada saat itu –
sebagai perwujudan rasa syukur Nabi Muhammad saw kepada Tuhan, Beliau melakukan
semacam ritual untuk mendoakan semua makanan (hasil bumi). Setelah Nabi
Muhammad saw selesai berdoa beliau sadar ternyata daging babi tidak disertakan dalam
hidangan tersebut, karena peristiwa tersebutlah daging babi diharamkan
dikonsumsi umat islam.
Di zaman modern ini, jawaban bapak saya mungkin sudah
tidak objektif lagi, karena sekarang sudah banyak alasan yang objektif dan
ilmiah tentang larangan umat islam mengkonsumsi daging babi. Mulai dari
penemuan bahwa babi memiliki kesamaan biologis (DNA) dengan manusia sehingga
beberapa orang beranggapan bahwa memakan daging babi sama saja memakan daging
manusia (kanibal), alasan lain karena babi tidak bisa disembelih karena tidak
memiliki leher, sampai penemuan yang menyatakan bahwa babi diketahui sebagai
inang dari banyak macam parasit dan penyakit berbahaya (babi membawa mikroba atau pathogen yang menyebabkan
epidemic), seperti Flu babi dan masih banyak lagi penelitian ilmiah yang
berkaitan tentang bahayanya babi di konsumsi dan dipelihara manusia.
Sumber : http://www.mfablog.org/veggie-bacon-pig-approved |
Walaupun sekarang banyak artikel yang membahas tentang
bahayanya mengkonsumsi daging babi terhadap kesahatan, tapi apakah pada waktu
daging babi diharamkan untuk dikonsumsi didasarkan atas pertimbangan kesehatan?,
jawaban saya tidak. Perlu diketahui bahwa bangsa Israel lah (Yahudi) yang
pertama memproklamirkan daging babi haram untuk dikonsumsi. Tapi apa yang
melatarbelakangi orang Israel mengharamkan babi?.
Babi adalah sejenis hewan
ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan merupakan hewan yang
aslinya berasal dari Eurasia. Menurut
Jared Diamond dalam bukunya Guns, Germs & Steel Halaman 211, “menyatakan
bahwa babi pertama kali di domestikan di Cina dan Asia Barat Daya sekitar tahun
8000 SM”. Sebagian besar wilayah Asia Barat dan Asia Barat Daya meruapakan
wilayah yang Bulan Sabit Subur.
Bulan sabit subur merupakan suatu kawasan berbentuk bulan
sabit yang mengandung tanah basah dan subur di antara tanah gersang atau
semigersang di Asia Barat, dan di lembah sungai Nill serta delta sungai Nil
di Afrika Timur
Laut. Hampir semua tanaman utama yang di domestikan berasal dari bulan sabit
subur. Selain tanaman, hewan peliharaan juga banyak berasal dari bulan sabit
subur, seperti kambing, domba, sapi dan babi.
Sebelum domba, kambing, sapi dan babi didomestikan,
keempat hewan tersebut merupakan hewan liar. Pada awalnya semua hewan yang
terdomestikan sekarang berasal dari nenek moyang liarnya. Domba. Nenek moyang
liar: domba mouflon, kambing. Nenek moyang liar : kambing bezoar, sapi alias
lembu. Nenek moyang liar : auroch dan babi. Nenek moyang liar : celeng. Dari
keempat hewan tersebut, babi hutan lah yang bertabiat agresif, ganas, suka
merusak tanaman, menginjak-injang tanaman dan merusak kebun.
Lalu apa hubungan antara larangan mengkonsumsi babi
dengan Bulan Sabit Subur. Hubungan secara langsung memang tidak ada, tapi
keterkaitannya ada antara tanah yang subur, orang Israel dan empat hewan yang
saya sebut di atas. Yang pertama mengenai tanah yang subur, Bulan Sabit Subur adalah
kawasan yang sangat subur, hampir semua tanaman utama yang di domestikan
sekarang berasal dari sana. Kedua, Israel
merupakan negara yang termasuk dalam kawasan Bulan sabit Subur, profesi
sebagian orang Israel pada saat itu adalah petani dan pengembala (peternak). Ketiga,
mengenai babi, binatang babi adalah omnivora, yang berarti mereka
mengonsumsi baik daging maupun tumbuh-tumbuhan atau pemakan segalanya. Karena
babi pemakan segalanya, binatang ini cenderung menjadi pembawa berbagai parasite.
Babi juga tergolong binatang yang
agresif.
Saya tidak akan mengaitkan larangan memakan babi
berdasarkan tiga kitab suci agama samawi, saya akan memaparkan beberapa asumsi
saya berdasarkan pemikiran independen saya. Menurut asumsi saya, dikarenakan
Israel merupakan wilayah yang subur, jadi banyak orang Israel yang menanfaatkan
kesuburan tanah dengan cara bertani dan membuat ladang dan kebun, babi datang merusak ladang dan kebun mereka,
bisa jadi ini adalah awal dari kebencian orang Israel terhadap babi karena babi
dianggap sebagai hewan perusak.
Asumsi yang kedua karena babi termasuk binatang yang liar,
menurut penelitian, nenek moyang babi yang sekarang diternakkan adalah babi
celeng. Pada awalnya semua hewan yang terdomestikan sekarang berasal dari nenek
moyang liarnya. Sebelum didomestikan babi termasuk hewan yang sangat liar dan
kadang-kadang bersikap agresif jika merasa terancam, mungkin dengan alasan liar
dan agresif orang Israel tidak mendomestikan babi, alasan yang lain mungkin
babi dinilai sebagai hewan yang tidak patuh tidak seperti kambing dan domba
yang patuh terhadap tuannya dan gembalahnya atau mungkin pada saat itu orang
Israel berpikir “kamu adalah apa yang kamu makan”, khawatir klau manusia
mengkonsumsi babi akan bersikap seperti babi yang tidak patuh, liar dan jorok.
Lalu bagaimana sampai agama islam mengharamkan daging babi, asumsi saya cuman satu yaitu meneruskan dari Asumsi saya cuman satu yaitu meneruskan dari apa
yang sudah ditetapkan orang Israel. Akibat pengusiran yang dialami bangsa
Israel, membuat mereka berpencar ke berbagai wilayah salah satunya di wilayah
Arab dan persia, mereka datang kewilayah tersebut dengan membawa serta budaya
dan ajaran yang mereka yakini, lalu menyampaikannya kepada kemasyarakat Arab
yang pada saat itu belum memeluk islam. Ditambah lagi pada saat itu mungkin
babi merupakan hewan yang tidak diternakkan sehingga menambah kehafsaan babi
sebagai hewan yang tidak dimakan. Setelah islam hadir di tengah-tengah
masyarakat Arab, kepercayaan untuk tidak mengkonsumsi daging babi masih tetap
bertahan pada masyarakat Arab pada saat itu.
0 komentar:
Posting Komentar